Health



TERNYATA. . . . .

Bagi orang yang bekerja di depan komputer, kekhawatiran tidak bisa mendapatkan cukup olahraga sering merayap dalam pikiran mereka. Tapi tak perlu khawatir, karena dengan mengklik mouse saja Teman-teman sudah bisa membakar kalori.

Seorang pria dewasa rata-rata harus membakar sekitar 2.000 kalori per hari, sedangkan wanita dewasa harus menggunakan sekitar 1.700 kalori per hari. Angka ini bervariasi sesuai dengan umur, aktivitas dan berat badan seseorang.

Meski tak sebanyak olahraga, melakukan kegiatan sehari-hari seperti mengklik mouse komputer ternyata juga bisa membantu membakar kalori. Lalu berapa banyak kalori yang dibakar?

Selain menyediakan jumlah kalori untuk makanan, 'Convert Anything to Calories' (PHP Science World) yang baru-baru ini telah diterbitkan, juga menghitung jumlah kalori yang dibakar melalui berbagai aktivitas dan peristiwa, di mana Teman-teman dapat menemukan kajian ilmiah untuk jumlah kalori yang digunakan saat mengklik mouse.

Secara teknis dan metode, penulis menghitung bahwa total volume otot-otot yang digunakan untuk menekuk jari telunjuk saat mengklik mouse adalah 10,8 cm kubik dengan berat total 11,7 gram.

Rata-rata, 16,7 micromole ATP (Adenosine triphosphate) dikonsumsi dalam bergerak satu gram otot selama satu detik. Jadi, jumlah total ATP dibakar untuk memindahkan 11,7 gram otot di jari telunjuk adalah sekitar 195 micromole (11,7g × 16,7μ mol/g). Ada 7,3 kalori dalam satu mol ATP energi, sehingga jumlah kalori yang dibakar dalam mengklik mouse setara dengan sekitar 1,42 (7,3/1000 X 195).

Artinya, kurang lebih 1,42 kalori bisa terbakar tiap kali Teman-teman mengklik mouse, seperti dilansir Rocketnews24, Jumat (5/4/2013).

Jumlah ini memang jauh lebih kecil dibandingkan jika Teman-teman benar-benar menggerakkan badan untuk beraktivitas fisik dan olahraga. Namun setidaknya ini memberikan kabar baik bagi Teman-teman yang lebih banyak menghabiskan hari di depan komputer.

Tapi untuk mendapatkan tubuh yang sehat, sebaiknya Teman-teman tetap harus membakar kalori melalui aktivitas fisik. Bagi yang lebih banyak menghabiskan hari di depan komputer, melakukan latihan sederhana juga bisa dilakukan di meja kantor.




DIETTTTTTT........

Saat ingin menurunkan berat badan, mungkin Teman-teman akan dibingungkan dengan berbagai masukan tentang metode diet yang tepat serta sesuai dengan kondisi fisik Teman-teman. Ada yang bilang tinggal mengurangi asupan karbohidrat, ada yang bilang berhenti makan di atas jam 7 malam atau bahkan menyuruh Teman-teman untuk makan satu kali dalam sehari. Tapi apakah kesemuanya terbukti efektif untuk Teman-teman?

Beruntung sejumlah pakar gizi berkenan membagi tips terbaiknya untuk menurunkan berat badan tanpa perlu membuat Teman-teman kelaparan atau menghindari hangout dan makan-makan bersama teman-teman Teman-teman. Seperti dilansir today.com, Senin (11/3/2013), berikut tips diet terbaik rekomendasi dari Elizabeth Ward, RD; Lyssie Lakatos, RD; Tammy Lakatos Shames, RD; Christine Avanti CN dan Ashley Koff, RD.

1. Jangan terlalu lapar
Saat orang merasa lapar, ia akan cenderung membuat keputusan yang buruk karena lapar adalah salah satu kebutuhan mendasar manusia yang sulit untuk dihindari. Bahkan orang yang merasa lapar kesulitan untuk menahan keinginannya, apalagi jika harus menunggu atau mencari makanan sehat. Akibatnya mereka akan makan apapun yang ada di hadapannya lalu menyesalinya.

Untuk itu, setiap orang dituntut mampu merencanakan jadwal dan asupan makannya sendiri karena itu dapat mencegah lapar intens yang seringkali menghambat dietnya. Saat ngemil pun selalu sediakan cemilan sehat seperti telur rebus, kripik gandum, yoghurt dan kismis. Selain itu, jangan pernah melewatkan jam makan.

2. Perhatikan calorie budget
Apa itu calorie budget? Ini adalah jumlah kalori yang harus dikonsumsi seseorang setiap harinya agar berat badan yang diinginkannya tercapai. Dengan mengetahui calorie budget masing-masing, setiap orang dapat merencanakan seberapa banyak porsi buah, sayuran, gandum utuh, produk susu rendah lemak dan protein lain yang harus mereka konsumsi setiap harinya.

3. Makan dengan takaran yang tepat setelah berolahraga
Banyak orang yang memprediksi berapa banyak kalori yang mereka bakar selama melakukan aktivitas fisik secara berlebihan padahal kenyataannya belum tentu sebanyak itu. Akibatnya, setelah berolahraga, bisa jadi Teman-teman akan cenderung mengonsumsi kalori lebih banyak dari yang dibutuhkan sehingga mempersulit diet.

Apalagi bagi wanita, olahraga berintensitas tinggi akan mendorongnya untuk makan lebih banyak. Untuk itu, kunci pengendalian berat badan adalah olahraga dengan intensitas sedang diimbangi dengan selalu mengecek kalori yang dibakar selama berolahraga agar Teman-teman tidak makan melebihi yang dibutuhkan setelahnya.

4. Konsumsi bahan makanan berwarna merah, jingga dan hijau
Pada setiap makanan yang Teman-teman konsumsi, usahakan untuk selalu memasukkan salah satu dari bahan makanan dengan tiga warna tersebut. Dengan begitu Teman-teman takkan punya kesempatan untuk memasukkan makanan berkalori tinggi ke dalam pola makan Teman-teman.

5. Mengurangi gigitan
Jika Teman-teman melakukannya setiap kali makan maka Teman-teman akan 'menghemat' 75 kalori yang masuk ke dalam tubuh Teman-teman perharinya atau setara dengan penurunan berat badan sebanyak 3,6 kilogram pertahunnya.

6. Banyak minum
Secara umum jumlah air yang direkomendasikan untuk dikonsumsi per harinya adalah 64 ons. Jumlah ini akan memenuhi perut Teman-teman sehingga Teman-teman akan merasa lebih kenyang meski mengonsumsi kalori lebih sedikit dari sebelumnya.

7. Kurangi garam
Garam adalah salah satu kontributor terbesar untuk penambahan berat badan sekaligus menjadi alasan mengapa orang kesulitan untuk menurunkan berat badannya. Garam juga membuat seseorang menjadi mudah merasa lapar dan haus, jadi sebelum mengonsumsi makanan apapun, cek terlebih dulu kandungan sodiumnya pada label makanan. Jika tidak, pilihlah bahan makanan yang masih segar.

Hanya dengan mengurangi asupan sodium dan memilih makanan yang lebih alami, dijamin perut Teman-teman akan mulai rata dengan cepat.

8. Pilih makanan pedas
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam British Journal of Nutrition, menambahkan sambal atau rempah-rempah yang pedas ke dalam makanan akan membantu membatasi rasa lapar.

Selain itu, tim peneliti dari State University of New York, Buffalo juga mengungkapkan bahwa kapsaisin (senyawa yang terkandung dalam cabe) memicu otak untuk melepaskan endorfin atau hormon yang menyebabkan munculnya perasaan kenyang dan puas.

9. Diet soda takkan membantu Teman-teman menurunkan berat badan
Studi yang University of Texas Health Science Center mengungkap makin banyak soda yang diminum seseorang, makin besar risikonya untuk mengalami kelebihan berat badan. Bahkan mengonsumsi dua kaleng soda atau lebih dalam sehari dapat menambah lingkar pinggang hingga 500 persen.

Kok bisa? Menurut peneliti dari Purdue University, pemanis buatan dapat mengganggu kemampuan alami tubuh untuk mengatur asupan kalori berdasarkan tingkat kemanisan makanannya. Artinya orang yang mengonsumsi makanan semacam itu lebih cenderung untuk makan berlebihan karena tubuhnya 'dimanipulasi' untuk berpikir bahwa mereka sedang mengonsumsi gula hingga akhirnya ketagihan.

Studi lain juga menemukan hanya mengonsumsi satu diet soda perhari saja sudah dikaitkan dengan peningkatan risiko sindrom metabolik sebesar 34 persen. Sindrom metabolik sendiri merupakan sekumpulan gejala, termasuk lemak perut dan kadar kolesterol tinggi yang memunculkan risiko penyakit jantung pada seseorang.

10. Lebih fokus pada keseimbangan gizi daripada hitungan kalori
Daripada hanya menghitung jumlah kalorinya, pastikan makanan Teman-teman selalu mengandung karbohidrat, protein dan lemak. Pasalnya kombinasi itu akan memberikan asupan energi yang lebih baik sekaligus menurunkan lebih banyak lemak karena ketiganya memberi apa yang dibutuhkan oleh tubuh berupa nutrisi yang dapat dicerna lebih lama sehingga rasa kenyangnya bertahan lebih lama.
KABUR DARI OLAH RAGA, TERMASUKAH KALIAN???
Orang yang sebenarnya sehat tetapi malas selalu saja punya alasan untuk tidak olahraga, hingga akhirnya kesehatannya menurun dan gampang kena penyakit. Sebelum nanti menyesal, kenali alasan-alasan tersebut lalu cari mengatasinya.

Beberapa alasan yang sering muncul untuk menghindari jadwal olahraga adalah sebagai berikut seperti dikutip dari Real Simple,

1. 'Aku tidak punya waktu'
Waktu yang dibutuhkan untuk menjaga kebugaran tidaklah selama yang dibayangkan. Banyak orang berpikir bahwa olahraga harus 7 kali dalam seminggu, lalu akhirnya malah tidak melakukannya sama sekali. Beberapa jenis program olahraga seperti latihan interval memberikan hasil sangat efektif dalam waktu yang lebih pendek dari latihan biasa.

2. 'Aku benar-benar bosan'
Ketika sudah molai bosan, maka godaan untuk berhenti olahraga dan beralih ke aktivitas lain menjadi sangat besar. Cara mengatasinya adalah dengan menjaga fokus pada apa yang sedang dilakukan, misalnya dengan memasang target dan membuatnya lebih menantang dengan berbagai variasi latihan.

3. 'Partner latihanku keluar'
Kadang, seseorang butuh partner latihan supaya bisa saling memberikan motivasi. Ketika partner tersebut keluar dari keanggotaan di gym misalnya, motivasi itu ikut hilang. Namun di zaman serba canggih sekarang ini, partner tidak harus nyata. banyak jejaring sosial yang bisa diakses di mana saja, termasuk di tempat fitness untuk menemukan partner baru. Lagipula, apa sih salahnya latihan sendiri?

4. 'Cuacanya tidak bagus'
Urusan cuaca adalah personal discomfort yang dikategorikan sepele, sangat tidak prinsip dibandingkan dengan tujuan melakukan olahraga. Cara mengatasinya adalah dengan mengingat-ingat tujuan utama olahraga. Misalnya karena ada rekan masuk rumah sakit karena serangan jantung, dan tidak ingin senasib dengannya. Pasang tulisan di mana-mana, termasuk dinding kamar mandi agar selalu bisa dibaca.

5. 'Nggak terasa ada hasilnya sih'
Hanya karena hasilnya tidak tampak dari luar, bukan berarti olahraga tidak ada manfaatnya sama sekali. Jangan hanya dilihat dari ukuran celana saja. Bikin catatan olahraga dan lakukan pemeriksaan kardiologi dan kekuatan tiap 6 bulan, lalu bandingkan kemajuannya dari waktu ke waktu. Dijamin, pasti ada yang berubah.
SEPELE TAPI PENTING LOHH. . . . . .
Sudah bukan masanya lagi pasien merasa canggung saat berhadapan dengan dokter baik di tempat praktik maupun di kesempatan lain. Ada banyak topik menarik untuk didiskusikan, atau sekadar menyampaikan pertanyaan ringan soal kesehatan.

Beberapa pertanyaan ringan namun sangat bermanfaat yang bisa disampaikan ke dokter antara lain sebagai berikut, seperti dikutip dari ABC News, Jumat (5/4/2013).

1. Apa itu indeks massa tubuh?
Indeks massa tubuh (IMT) atau body mass index (BMI) adalah pergandingan antara berat dan tinggi badan, yang dipakai untuk menentukan status kegemukan. Penting untuk mengetahui apakah nilai IMT masing-masing mengalami kenaikan, stabil atau malah menurun. Berbagai risiko penyakit bisa diamati dari perubahan-perubahan tersebut.

2. Tes kesehatan apa saja yang penting saya lakukan?
Ada banyak yang berubah tentang stteman-temanr pemeriksaa kesehatan, sehingga tidak ada salahnya untuk bertanya pada dokter. Tes darah misalnya, dahulu wajib dilakukan secara rutin sekarang tidak perlu terlalu sering. Rekomendasi tentang skrining kanker payudara, serviks (leher rahim) dan prostat juga banyak berubah. Jangan sungkan, tanyakan ke dokter tes apa saja yang penting dilakukan.

3. Apa saya butuh imunisasi?
Imunisasi dan vaksinasi bukan hanya untuk anak-anak. Ada kurang lebih 14 vaksin yang direkomendasikan untuk orang dewasa. Sebagian orang dewasa membutuhkan semuanya, sebagian lagi hanya butuh beberapa. Untuk melindungi diri dari berbagai risiko infeksi, ada baiknya bertanya pada dokter jenis vaksinasi apa saja yang dibutuhkan berdasarkan faktor risikonya.

4. Adakah riwayat keluarga yang harus diwaspadai?
Hal pertama yang harus dilakukan adalah meminta dokter mendaftar dan rangkuman riwayat keluarga, terkait riwayat sakit dan sebagainya. Tidak sulit bagi dokter untuk melakukannya karena ada daftar pertanyaan untuk memudahkannya. Setelah itu, tanyakan dari daftar tersebut mana saja yang harus diwaspadai.

5. Kalau mau mengubah gaya hidup, harus bagaimana?
Kunci hidup sehat adalah pada perilaku yang sehat, bukan pada tes kesehatan yang invasif yang tidak perlu. Diskusikan ke dokter, minta nasihat bagaimana caranya agar bisa lebih rajin olahraga, makan lebih sehat, berhenti merokok, tidur berkualitas dan mengontrol stres. Kalau hanya datang untuk periksa saja dan tidak pernah mendiskusikan hal tersebut, pergi ke dokter tidak akan bikin sehat begitu saja.
(Sumber : Detik.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages - Menu